Jumat, 25 September 2015

Mau Jadi Seperti Nasi atau Gado-gado

http://newsclone.blogspot.com/2015/09/mau-jadi-seperti-nasi-atau-gado-gado.html

Penulis: Raymondo Velando. S
Mau Seperti Nasi atau Gado-gado?

     Mengapa hidup terkadang seperti gado-gado yang membuat kita selalu lelah untuk menjalaninya. Apalah artinya hidup ini jikalau kita ingin hidup yang tidak ada gado-gadonya, kita ingin seperti nasi saja tanpa ada campuran yang lain sehingga tidak banyak yang harus kita makan. Hidup seperti nasi saja akan membuat kita hanya kuat karena kita hanya menelan nasi saja yang membuat kita memiliki energi saja namun tidak punya gizi yang lainnya, sebab nasi sebagian besar mengandung karbohidrat yang membuat kita tetap kuat, bisa berlari, dan lainnya. Namun coba anda pikirkan, dengan nasi saja apa kita sanggup untuk melihat, mendengar, berpikir, dan bertumbuh. Tentu saja jawabannya ialah tidak, karena untuk kita bisa melihat dengan jelas kita butuh asupan gizi vitamin A, karena vitamin A baik untuk kesehatan penglihatan mata dan berlaku juga untuk mendengar, berpikir dan bertumbuh. Kita butuh gizi yang lainnya untuk itu, maka sebab itulah mengapa kita butuh makanan yang serupa dengan gado-gado, bukan nasi.

     Hidup ibarat seperti gado-gado memang terasa sulit, namun dibalik semua itu kita dapat semua vitamin yang ada didalam gado-gado untuk terus bertumbuh, berpikir, dan melihat. Tidak seperti nasi yang hanya bisa bergerak saja. Dalam hidup ini terkadang kita sering medapatkan masalah, namun jika semakin banyak masalah yang kita dapat dan disaat itulah masalah yang terus kita dapat itu adalah vitamin yang terus kita makan dan membuat kita menjadi dekat dengan kesempurnaan, karena jika hanya dengan bisa bergerak apakah kita bisa melewati segalanya.

     Maka dari itu kita harus bisa menjadi gado-gado bukan nasi. Dengan menjadi gado-gado kita tahu apa arti hidup ini dan kita akan selalu mendekati sempurna karena kita telah menelan berbagai macam makanan yang ada di dalam gado-gado itu, tidak seperti nasi yang hanya ingin hidupnya selalu bahagia terus tanpa harus bersusah payah dulu dengan menelan makanan yang lain selain nasi tersebut.

     Contoh orang yang hidupnya ibarat gado-gado adalah memiliki pribadi yang selalu positif karena ia berpengalaman dalam masalah-masalah hidup, ia akan selalu berpikir dan melihat masalah demi masalah yang di hadapinya dan berjuang untuk menyelesaikannya. Sedangkan orang yang hidupnya ibarat nasi adalah orang yang ingin hidupnya selalu enak, namun dibalik ke enakan hidupnya itulah yang membuat hidupnya menjadi hambar dan jika sekali-kali di isi dengan makanan lain maka sistem pencernaannya tidak dapat merespon makanan lain yang masuk selain nasi tadi dan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa sehingga lama kelamaan membuat pribadi yang seperti ini tidak kuat dan menyerah dalam menjalani hidup ini. Sudah banyak contoh orang yang hidupnya seperti ini, apalagi di jaman sekarang yang banyak mengalami pergejolakan hidup seperti seorang pemilik perusahaan minyak yang kini banyak gulung tikar alias bangkrut karena harga minyak dunia yang terus merosot turun. Sehingga membuat mereka tak kuat akan masalah tersebut dan dengan segera memutuskan untuk mengakhirinya tanpa berpikir terlebih dahulu.

     Disini kita diajarkan untuk terus menelan setiap persoalan permasalahan dalam hidup ini agar kita dapat berpikir dan bisa menyelesaikannya dengan segera. Seperti Thomas Alfa Edison yang terus menelan masalahnya yaitu kegagalannya dan akhirnya dia jadi orang berhasil dan dikenang oleh seluruh manusia di dunia ini.

     Ingatlah .... Disaat kita terus menabur, menanam, dan menelan. Suatu saat nanti kita juga akan memetik hasilnya.

Kamis, 24 September 2015

Gagal Menemukan Cadangan Migas, 11 KKKS Ini Merugi 21 Triliun Rupiah

Gagal Menemukan Cadangan Migas, 11 KKKS Ini Merugi 21 Triliun Rupiah


NewsClone
- Sebanyak 11 Kontraktor Kontrak Kerja (KKKS) Minyak dan Gas Bumi (Migas) asing mengalami kerugian hingga US$1,9 miliar atau Rp19 triliun di 16 Blok Eksplorasi di laut dalam, akibat gagal mendapatkan cadangan migas yang ekonomis. Eksplorasi yang gagal itu telah dilakukan sepanjang 2009 sampai 2013.

Kerugian ini merupakan risiko yang harus ditanggung kontraktor migas. Kondisi ini menunjukan bahwa sektor migas hanya cocok dilakukan oleh kontraktor yang mampu menanggung risiko kegagalan serta memiliki perencanaan anggaran yang matang.

Bila proses eksplorasi berbuah penemuan cadangan minyak yang cukup untuk ditambang  negara akan mengganti biaya (cost recovery) yang telah dikeluarkan kontraktor. Biaya ini terdiri dari ongkos tenaga kerja (lokal dan ekspatriat), peralatan, dan fasilitas ekplorasi. Namun, bila eksplorasi gagal, tak ada penggantian biaya. Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah No.79 Tahun 2010 yang menyebutkan biaya eksplorasi gagal tidak dapat diklaim ke negara.



Tingginya risiko tersebut membuat kontraktor berpikir lebih panjang untuk melakukan eksplorasi. Belum lagi ada berbagai masalah yang dikeluhkan, antara lain belum selesainya sengketa pajak ekplorasi, minimnya insentif ekplorasi, dan proses permintaan tax holiday yang lama hingga menyebabkan proyek molor.


Selain permasalahan tersebut, kontraktor juga masih dibayangi harga jual minyak yang rendah. Tiga dari sebelas kontraktor yang gagal eksplorasi bahkan sudah menyatakan bakal mengembalikan area eksplorasi ke pemerintah dan hengkang. Perusahaan tersebut ialah Marathon Oil, Murphy Semai Oil dan Talisman Energy Inc.


Baca Juga : SKK Migas: Ekplorasi Migas Jilid 1 2015 Tercapai

Rabu, 22 Juli 2015

The eight investing mistakes for a beginner

The eight investing mistakes for a beginner
The eight investing mistakes for a beginner

News Clone Global - Whether you’re new to investing or you’ve been playing the stock market for years, it’s easy to make mistakes. Avoiding these errors can mean much better returns.


1. Lack of investment goals
One of the most frequent investing mistakes is investing without a purpose.
Investors often decide how much risk they are prepared to take with their money, but rarely consider how much risk they need to take by establishing clear financial planning goals.


2. Chasing last year’s winners
Investors often jump into funds or asset classes that have strong short-term performance, believing that this outperformance will continue.
However, short-term does not always translate into long-term performance. And if you don’t think for the long term you risk putting your money in at the top of the market, where strong performance has already been achieved.

Similarly, investors often panic when a fund falls and sell – crystallising their losses just as performance is about to turn.


3. Trying to time the markets
Trying to time the stock market is always tempting, but almost always doomed to failure. However, many individuals get swayed by short-term noise, performance or market sentiment.
A much better investment strategy is to think long-term and “drip-feed” regular amounts into funds or other investments each month. This will help smooth out volatility.


4. Not understanding an investment
Some types of investment are highly complex and only suitable for experienced investors. Unfortunately some novices plough money into asset classes that they know nothing about.
Investing in what you do not understand can result in your taking many unnecessary risks. For example, you may not understand that you are exposed to the movement of foreign currencies and then be caught out if they fall.
Unless you have read the small print and understand it, do not get involved.


5. Not diversifying
“Don’t put all your eggs in one basket” is certainly true in the investment world. For example, some people put all their money in property even though a property crash could be devastating.
A well-diversified portfolio should have a combination of equities, fixed interest, property and cash, with weightings determined by the risk profile of the investor.


6. Having an inefficient portfolio
Constructing an inefficient portfolio, where the expected return is too low for the amount of risk taken, is a common investing mistake.
Various investment assets behave differently, so getting the mix right is important to maximise potential returns for a certain level of risk.
If you are not sure about how to construct an efficient portfolio an adviser may be able to help you.


7. Not taking advice
Independent financial advisers can help investors find the right investment portfolio for their financial goals and risk profile.
Those that choose to go it alone, without knowledge or experience, often only realise their mistakes when it is too late.


8. Not understanding charges
Investors have a tricky balancing act when it comes to charges. Ideally, these will be as low as possible, but this should not be at the expense of making the right investment.
Passive tracker funds are cheaper than actively managed funds. But in many instances it is worth paying higher charges for the knowledge and experience that a fund manager brings to an active fund.

6 Mata Uang Terburuk Di Dunia


News Clone - Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengakui 180 mata uang nasional sebagai alat pembayaran yang sah. Sampai saat ini, dolar AS (US$) masih menjadi mata uang acuan, atau patokan nilai tukar bagi mata uang lainnya.

Salah satu hal yang menarik untuk disimak adalah bagaimana keterkaitan antara dolar AS dengan mata uang lainnya. Bagaimana misalnya, ada mata uang yang justru nilainya lebih tinggi dari dolar seperti euro yang digunakan di seantero Eropa.

Jika ada mata uang yang lebih tinggi dari dolar AS, maka tentu ada pula mata uang yang nilainya lebih rendah. Bahkan, ada mata uang yang nilainya terlampau jauh dari dolar AS. Misalnya, pada mata uang tertentu, nilai 1 dolar AS setara dengan puluhan ribu. Posisi ini yang membuat banyak mata uang disebut sebagai mata uang sampah. 

Apa saja mata uang sampah tersebut? Apakah mata uang Indonesia, rupiah, termasuk di dalamnya? Berikut 6 Mata Uang Terburuk Di Dunia atau paling tidak berharga di dunia.

Kapan Kita Bisa Tobat Sepenuhnya


NewsClone - Setiap manusia pasti pernah melakukan suatu perbuatan yang dilarang agama, entah kecil maupun besar. Kadang orang yang melakukan malah enjoy, bahkan menceritakannya kepada orang lain dengan bangganya. Namun, bagi orang beriman, ketika melakukan hal yang sama pasti hatinya resah dan berjanji tidak akan melakukannya lagi.

Saudara saya, seumuran dengan saya, boleh dibilang hidup jauh dari agama—pemabuk, meskipun tidak sampai teler, tetapi sering minum miniras.

”Mbok, kamu itu jangan mabuk-mabukkan lagi, apa enaknya minum Miras. Uangnya ditabung buat biaya nikah ’kan bisa”, nasihat saya kepadanya.

”Lha, pengen kok, orang nggak minum miras juga mati, orang minum miras juga mati, ya mending minum Miras,” kilahnya sambil tersenyum.

Mendengar ucapannya itu, saya jengkel sekali kepada dia, ”Lhoo, kamu enggak mikir masa depan kamu? Kamu juga nggak mikir dosa dengan apa yang kamu perbuat. Kamu nggak mikirin akhiratmu!”

”Besok kalau sudah tua pasti tobat. Mumpung masih muda belum punya istri dan anak, Hahahahaha,” ucapnya enteng.

Mendengar kata-katanya, saya malah diam seribu basa dan merenung. Apakah manusia harus menunggu tua dahulu baru bertobat? Tuhan memang maha pengampun. Dia pasti menerima pertobatan tuluskita.

Tetapi, apakah kita memang sempat menjadi tua? Kalau enggak, ’kan malah semakin kacau!

Senin, 20 Juli 2015

Penuh Kasih dan Damai Itulah Manado: Torang Samua Basudara

Penuh Kasih dan Damai Itulah Manado: Torang Samua Basudara
Torang Samua Basudara
Kota Manado merupakan ibukota Provinsi Sulawesi Utara. Slogan atau mottonya ialah Si Tou Timou Tumou Tou yang dalam ungkapan Bahasa Manado artinya "baku beking pande" yang secara harfiah memiliki makna "saling menambah/berbagi kepintaran dengan orang lain". Hal ini merupakan filsafat hidup masyarakatnya yang sejatinya dipopulerkan oleh Sam Ratulangi, yang berarti "manusia hidup untuk memanusiakan/menghidupkan manusia lain" Adapun agama yang dianut ialah didominasi oleh penduduk beragama Kristen yaitu sekitar 62,10 persen, Katolik 5,02 persen sedangkan Islam/Muslim sekitar 31,30 persen (Berdasarkan data sensus penduduk tahun 2010, wikipedia.org) dan sisanya beragama lain (Hindu, Buddha dan agama Konghucu). 

Walaupun terkenal dengan keheterogenannya, namun masyarakat Manado sangat menghargai sikap hidup toleran, rukun dan terbuka serta dinamis. Sehingga kota ini memiliki lingkungan sosial yang relatif kondusif dan terkenal sebagai salah satu kota yang relatif aman di Indonesia. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari semboyan yang dipegang teguh oleh masyarakatnya yaitu "Torang Samua Basudara" yang artinya "Kita Semua Bersaudara". Hal ini pulalah yang mendasari penulis untuk mengulas mengenai keamanan dan kenyamanan berpuasa dan menikmati bulan Ramadhan di Kota yang juga terkenal dengan jargon "Kota 1000 Gereja" ini. Hari pertama puasa seringkali dilewati oleh umat Muslimnya dengan melakukan ziarah kubur, mengunjungi makam orang-orang yang telah terlebih dahulu pergi mendahului, berdoa bersama dan membersihkan areal makam. Tradisi ini sarat dengan nuansa serta makna religius karena setiap orang yang berziarah tentunya akan mengingat kematian. Hal ini merupakan tradisi yang telah mengakar, serta dipercaya bahwa doa orang yang sedang berpuasa itu sangat baik dan akan didengarkan oleh Tuhan agar supaya orang yang telah meninggal tersebut juga ditempatkan di tempat yang mulia. Doa yang dipanjatkan tersebut juga mencerminkan rasa kasih sayang, ungkapan terimakasih atas jasa, rasa kerinduan yang mendalam dan hal lainnya yang dilakukan oleh orang yang telah meninggal tersebut kepada sesamanya semasa masih hidup di dunia. 

Nah, rasanya belum afdol bila belum membahas kuliner makan untuk berbuka puasa di Kota Manado ini. Jangan kaget, hal inilah yang paling menjadi fenomena yang ditunggu-tunggu dan bisa dibilang yang paling dinanti-nantikan tidak saja oleh umat Muslim yang menjalankan puasa tetapi juga oleh teman-teman kita yang non Muslim karena bila bulan Ramadhan tiba mereka juga berkesempatan untuk mencicipi kuliner khas berbuka puasa yang sudah pasti nikmatnya tiada terkira. Ada satu kawasan di Kampung Ternate yang menjual kue basah dan kue kering khas ramadhan yang selalu dipadati oleh sejumlah penggemar kuliner berbuka puasa, selain itu jenis pasar kuliner dadakan seperti ini juga selalu muncul di setiap pelataran halaman masjid yang ada di Kota Manado selama bulan Ramadhan. Satu hal juga yang menarik yaitu ketika bedug adzan maghrib pertanda buka puasa telah tiba, para penjaja kuliner berbuka puasa yang telah siap sejak siang harinya sering membagikan teh manis hangat secara gratis kepada tiap pengunjung sehingga hal seperti ini menarik untuk diperhatikan dan dimaknai sebagai salah satu bentuk rasa kepedulian terhadap sesama. 
Baca juga: Makna dan Sejarah dari Sitou Timou Tumou Tou Dan Torang Samua Basudara

Jargon Si Tou Timou Tumou Tou dan Torang Samua Basudara tidak hanya menjadi slogan semata tapi mengakar di tiap diri masyarakatnya. Terbentuk pulalah suatu modal sosial (social capital) yang merupakan bagian dari organisasi sosial kemasyarakatan yang didalamnya terdiri dari trust, norm dan network serta linkage. Di malam harinya, ketika umat Muslim menunaikan ibadah sholat Tarawih dan Witir, banyak diantara para pemuda non Muslim yang menjaga kekhusyukan sholat. Mereka berjaga dengan duduk di pelataran halaman masjid hingga malam harinya. Fenomena seperti ini pun terus berlanjut hingga hari kemenangan tiba. Banyak pemuda berkalung salib berjaga di pelataran masjid sambil mengenakan kemeja baju koko. Sungguh pemandangan yang menyenangkan. Harmonisasi seperti ini harusnya dimaknai dengan penuh sukacita.

Masjid Yang Dikelilingi Oleh Beberapa Gereja
Berita, yang dipublikasikan Senin (12/01) lalu, menceritakan jemaah masjid dan gereja yang saling membantu di Manado.

Di sana, ada istilah populer torang samua basudara yang berarti "kita semua bersaudara", kata Muchlis Musiran, Ketua Badan Takmirul Masjid At-Taqwa, Kelurahan Perkamil Manado, dalam wawancara dengan kontributor BBC Yongke Londa.

Walaupun di kelurahan ini hanya ada satu masjid, yakni masjid At-Taqwa, yang dikelilingi oleh beberapa gereja, tapi alhamdulilah kerukunan umat beragama di sini sejak dahulu sampai saat ini sangat akrab. Satu sama lain saling mengunjungi saat hari raya keagamaan. kata Muchlis Musiran.

Kami saling bergantian melakukan penjagaan di rumah-rumah ibadah saat hari raya. Ketika Idul Fitri, masjid kami turut dijaga oleh umat Kristen, begitupun sebaliknya saat ibadah Natal dan Tahun Baru, kami dari umat Muslim turut membantu pengamanan di gereja-gereja sekitar. Hal ini sejalan dengan slogan kita di Sulawesi Utara yaitu torang samua basudara, tambahnya.
Baca juga : Bentuk Nyata Toleransi Antar Agama Di Manado

Berita ini kami angkat dalam percakapan media sosial tentang isu integrasi dan toleransi yang muncul di tengah serangan terhadap majalah Charlie Hebdo.
Pak haji dan pak pendeta saling gendong
Ratusan komentar melalui Facebook BBC Indonesia menyebutkan contoh toleransi juga ada di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.
null

Muchlis Musiran (tengah), ketua Badan Takmirul Masjid At-Taqwa, bersama pengurus masjid lain.

Semua tentram, aman dan saling mengasihi. Kalau kami berjalan kaki dari desa ke desa dalam satu rombongan ada pak haji, pak pendeta. Saat menyebrang kali pak haji gendong pak pendeta atau sebaliknya, itu sudah hal yang biasa terjadi."

Selanjutnya ....